Selasa, 22 Mei 2012

Memelihara burung berkicau banyak mendatangkan manfaat dan keuntungan positip untuk penghobi burung. Selain untuk menyalurkan hobi, menghilangkan kepenatan (stress), kegiatan hobi ini juga dapat dijadikan sebagai jembatan silaturrahmi untuk menambah teman dan memperluas wawasan.
 
Memilih Burung di Pasar Burung
Membeli Burung di Pasar Burung
 
Sebelum memutuskan untuk memilih dan membeli burung yang akan dipelihara, ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan. Salah dalam memilih burung dan membeli burung, dapat membuat kita kecewa dan tentu saja kita tidak bisa menyalurkan hobi dengan optimal.
 
Hal-hal penting tersebut adalah:
 
1. Tentukan tujuan membeli burung (Untuk apa kita membeli burung.??).
Apakah burung yang akan kita beli hanya untuk sekedar menjadi hewan peliharaan di rumah? Membeli burung untuk di ternak (breeding burung)? Untuk dijual lagi dan mendapat untung? Sebagai burung master pelengkap? Sebagai burung Mascot yang akan dilombakan? Membeli burung untuk hadiah? Atau membeli burung untuk dirawat menjadi burung yang akan di-lomba-kan?
 
Mengapa point ini menjadi hal yang paling penting? Karena  berbeda tujuan, akan berbeda juga spesifikasi dan anggaran yang harus kita sediakan untuk burung yang akan dibeli. Disamping itu, berbeda tujuan maka akan berbeda juga faktor konsekuensi, sarana prasarana yang harus disediakan dan konsistensi untuk pola perawatan masing-masing burung.
 
Jenis Burung Berkicau di Pasar Burung
Burung Panca Warna
 
2. Tentukan jenis burung dan kondisi burung yang dibeli.
Hendaknya kita sudah memiliki gambaran jelas untuk jenis burung dan kondisi burung yang akan kita beli. Jangan pernah membeli jenis burung tertentu apabila anda memang tidak suka burung tersebut. Atau jangan juga membeli burung karena ikut-ikutan padahal anda tidak menyenangi jenis burung tersebut.
 
Contohnya: Karena beberapa teman dekat punya banyak burung Anis Merah, anda juga ikut-ikutan (latah) membeli beberapa ekor burung Anis Merah yang sebenarnya anda tidak suka jenis burung ini.
 
Tentukan juga, apakah kita akan membeli burung dengan kondisi burung masih bakalan/bahan (tangkaran atau tangkapan hutan), burung jadi atau burung yang sudah sering juara di lomba.
 
Anggaran untuk membeli burung
Budget untuk belanja burung
 
3. Tentukan budget dan siapkan anggaran untuk membeli burung.
Selalu kedepankan logika dan jangan pernah mengedepankan emosi dalam memilih dan membeli burung. Tidak pernah ada faktor keberuntungan di dalam membeli burung. Yang ada hanya cermat dan ketelitian. Sebaiknya, jangan memaksakan diri dan memaksakan keberuntungan anda untuk membeli burung diluar perencanaan dan budget yang sudah ditentukan.
 
Tentukanlah budget dan siapkan anggaran untuk membeli burung yang anda idam-idamkan. Jangan membelanjakan uang untuk membeli burung diluar budget kesanggupan anda.   Komunikasikanlah tentang rencana tujuan anda membeli burung, budget dan anggaran untuk membeli burung idaman anda kepada orang terdekat atau teman atau orang yang anda percayai.
 
4. Cari dan kumpulkan informasi lengkap tentang burung yang akan dibeli.
Malu bertanya sesat di jalan, pepatah ini selalu berlaku untuk membeli burung. Cari dan kumpulkan informasi tentang burung yang akan dibeli dari referensi netral yang bisa dipercaya.
 
Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang jenis burung yang akan dibeli. Mulai dari katuranggan burung yang baik dan ideal, karakter dan sifat, asal usul, kompatibilitas, pola perawatan, fisiologis, kelemahan, kelebihan, prospektif ke depan dan lain sebagainya.
 
Lomba Burung di Luar Negeri
Burung Anis Merah di Lomba Burung
 
5. Tentukan tempat untuk membeli burung.
Apakah membeli di pasar burung? Apakah membeli di tempat penangkar burung ternama? Apakah membeli dari teman punya teman? Apakah membeli dari tetangganya tetangga? Atau membeli di lapangan latber/lomba? Mintalah referensi dari teman-teman sesama penghobi atau teman-teman komunitas hobi  burung untuk penjual burung yang jujur dan  bisa dipercaya. Penjual burung yang baik dan bertanggung jawab, umumnya memberikan garansi (kualitas, spesifikasi, gender dan lain-lain) untuk burung yang dijualnya.
 
Berkaitan dengan ini, sangat disarankan juga membawa teman sebagai pendamping (berperan juga sebagai konsultan). Yaitu orang yang punya pengetahuan dan pengalaman lebih dari anda, untuk burung yang akan dibeli. Ini akan sangat berguna sebagai "second opinion" dan mengontrol emosi anda sewaktu membeli nantinya. 
 
Akhirnya, dimana dan dari siapa anda akan membeli burung idaman tersebut, jangan emosi..! Kondisikan pikiran dengan tenang. 
 
Burung Kacamata atau Burung Pleci
Pasar Burung di Luar Negeri
 
6. Lihat, Dengar dan Rasakan.
Jangan pernah percaya dengan "bumbu-bumbu" dari penjual burung kalau anda tidak melihatnya sendiri, mendengarnya sendiri dan merasakannya sendiri. Jangan percaya dengan "katanya.., katanya...". Percayalah hanya kepada mata anda, telinga anda dan perasaan anda sendiri.
 
Jangan terpancing dengan harga yang murah. Tidak pernah ada burung bagus harganya murah. Harga biasanya berbanding lurus dengan kualitas. Pastikan  burung idaman yang akan anda beli sesuai spesifikasi yang anda cari. Hal penting lainnya, pastikan burung yang akan dibeli tersebut sehat wal afiat lahir dan bathin.
 
7. Berani ambil keputusan, bijaksana dan bertanggung jawab.
Apabila burung idaman sudah sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang diinginkan, segeralah lakukan negosiasi harga dan beri keputusan untuk membeli. Tanyakan garansi tentang burung yang dijual, kelengkapan dan semua informasi yang berkenaan dengan burung yang anda beli. Mulai dari kelengkapan, pola perawatan, jenis makanan dan pola makan, stelan ektra fooding (EF) dan lain sebagainya.
 
Deal with Smart Mastering
Burung Love Bird
 
Tetapi, kalau masih ada keraguan tentang burung yang akan dibeli atau burung tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan, jangan takut untuk mengatakannya dengan tegas: "Mohon maaf mas/pak.., bukan seperti ini burung yang saya cari..!".
 
Semoga bermanfaat.
 
Selamat Mencetak Burung Jawara..!
Salam Kicaumania...

Apa saja kriteria dasar penilaian di Lomba Burung Berkicau?

Apa yang menjadi prioritas penilaian di Lomba Burung Berkicau?

 
                                                                          Suasana Lomba Burung Berkicau
 
Suatu perlombaan (lomba atau kontes) apapun jenisnya, pasti ada juri yang menilai dan pasti juga ada standard penilaiannya. Begitu juga halnya dengan Kontes Burung Berkicau atau yang lebih kita kenal dengan Lomba Burung Berkicau.
 
Penghobi Burung yang mulai menapakkan kakinya di Lapangan Lomba (Arena Lomba), disamping harus berkonsentrasi membentuk gacoannya agar tampil bagus di lomba, sebaiknya juga harus mengetahui apa saja yang menjadi Kriteria Dasar Penilaian Lomba Burung Berkicau.
 
Hal ini menjadi hal yang sangat penting, agar rekan-rekan pelomba bisa mem-fokuskan perawatan burung (gacoan) pada point-point utama yang menjadi penilaian.
 
Ada 3 Kriteria Dasar Penilaian Lomba Burung Berkicau yang sudah sejak lama disepakati bersama,  yaitu:
 
1. Irama dan Lagu (ini menjadi penilaian yang utama)
Irama lagu adalah suatu bunyi yang memiliki alunan nada dengan tempo ketukan yang teratur dan serasi. Irama lagu meliputi kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya nada dan permainan speed irama yang menjadi harmoni selaras (suatu lagu) yang enak didengar (tidak fals).
 
Irama lagu yang baik adalah irama lagu yang lengkap (bervariasi, keaktifan bunyi  atau gacor, ada tonjolan, permainan speed ritme lagu, spasi nada, isian-isian yang sesuai dengan nada-nada yang lain, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang). Irama lagu juga harus membentuk keserasian bunyi yang harmonis.
 
Disamping itu, burung harus rajin melantunkan irama-irama lagu yang memukau sewaktu Lomba. Terlalu lama ngetem dan sering ngetem (kurang rajin berkicau), menjadi salah satu aspek penilaian di point ini.
 
2. Volume dan Suara (suara harus bersih, nyaring dan lantang)
Volume suara disini bukanlah berarti "peak power" atau hanya kerasnya bunyi suara burung, tetapi lebih menitik beratkan kepada kualitas suara burung. Bukan volume suara yang paling keraslah yang baik, tetapi harus ada unsur-unsur lainnya seperti kemerduan suara.
 
Kualitas volume suara burung yang baik adalah suara burung yang empuk (medium) tidak cempreng, suaranya bersih (kristal) tidak parau dan bersuara nyaring (lantang).
 
3. Fisik dan Gaya (burung tampil dengan baik dan menarik)
Penilaian Fisik dan Gaya Burung meliputi;
 
3.1 Untuk penilaian Fisik dapat dilakukan dengan penglihatan secara langsung. Yaitu burung harus sehat, tidak ada cacat (burung dalam kondisi utuh), warna bulu burung yang baik dan sempurna (bulu tidak kusam) dan lainnya yang bisa terlihat.
 
3.2 Untuk penilaian Gaya, ini sangat dinamis tergantung masing-masing karakter jenis burung. Tapi intinya, burung bunyi (berkicau) di atas tangkringan dan tampil menarik sewaktu berkicau.
 
 
Sebagai contoh
Kalau hanya bisa berteriak dan bersuara keras saja, belum tentu bisa bernyanyi dengan baik (belum tentu enak membawakan lagu). Contohnya seorang sahabat saya yang kerjanya sebagai Kernet Bis, teriakannya sangat lantang. Bentakannya bikin jantung mau copot. Tapi kalau dia nyanyi? Hahaha... Semua orang protes.!! Lagunya sangat tidak enak di kuping. Hehehehe..

Sebaliknya, Vina Panduwinata memang tidak punya "peak power" seperti teman saya yang Kernet diatas, tapi nyanyiannya bisa membius siapapun yang mendengarnya. Sudah mengerti yang saya maksudkan..??
 
Kesimpulan
Lomba Burung Berkicau adalah Lomba Burung Bernyanyi (Berkicau). Lomba Burung Berkicau bisa diartikan juga Lomba Seni Suara Burung. Tentunya yang menjadi penilaian paling utama adalah kualitas berkicaunya (irama lagu) burung. Bukan gaya jogetnya burung, bukan kandang burung yang bikin mata silau dan bukan apa/siapa pemilik burung tersebut.
 
Dari paparan diatas, hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk mencetak burung yang berprestasi di Arena Lomba, adalah aspek kualitas irama lagu. Irama lagu burung yang menawan, tidak muncul tiba-tiba dengan sendirinya, burung harus di master secara tepat.
 
 
Catatan
Untuk dapat mengoptimalkan 3 Kriteria Dasar Penilaian diatas, memang selayaknya Lomba Burung Berkicau adalah LOMBA TANPA TERIAK. Agar kualitas irama lagu burung-burung yang di lombakan, benar-benar dapat (dan bisa) di analisa dan dinilai secara baik oleh para juri.
 
Bagaimana menurut teman-teman?
 
Apakah setiap penghobi burung dan pelomba burung yang melombakan Burung Jawaranya di suatu event lomba benar-benar paham dan mengerti apa saja kriteria penilaian yang digunakan di even lomba tersebut?
 
Bukankan SOSIALISASI DAN STANDARISASI PENILAIAN LOMBA BURUNG BERKICAU menjadi hal yang penting?
 
Lihat dan mohon partisipasi teman-teman di:

SOSIALISASI DAN STANDARISASI PENILAIAN LOMBA BURUNG BERKICAU. PERLUKAH?

 
Semoga bermanfaat...

MURAI BATU (WHITE-RUMPED SHAMA)


 
Burung Murai Batu
Karakter dan sifat burung Murai Batu, cara memilih burung Murai Batu, cara merawat burung Murai Batu, cara memaster burung Murai Batu, tips seputar burung Murai Batu.
 

TIPS PANDUAN BURUNG MURAI BATU

 
 Pemilihan Bakalan (Bahan), Perawatan Harian, Perawatan Pra Lomba, Perawatan Pasca Lomba dan Perawatan Mabung untuk Burung Murai Batu (White-Rumped Shama)
 
Berdasarkan Riset SMART MASTERING - WWW.SMARTMASTERING.COM

Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.
 
Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.
 
KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU
  • Mudah beradaptasi, burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  • Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  • Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
Murai Batu Ekor Panjang
 
PEMILIHAN BAHAN BURUNG MURAI BATU YANG BAIK

(CIRI-CIRI BURUNG MURAI BATU YANG BAIK DARI KATURANGGAN)

 
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu.
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU
  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.
Voer
Jangkrik
Kroto
Ulat Hongkong
Belalang
Ulat Bambu

 

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU

 
Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
 
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI
  • Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
  • Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
  • Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.
PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROP
  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
  • Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA
 
Perawatan lomba untuk burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.
 
Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
 
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:
  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
PENTING
  • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
  • Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU PASCA LOMBA
 
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
 
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
 
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG
 
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.
 
Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Murai Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.
 
Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
 
Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:
  • Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
  • Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  •  Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG MURAI BATU
 
Irama lagu yang dimiliki burung Murai Batu memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung Murai Batu. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

Memilih suara-suara master untuk burung Murai Batu janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.
 
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan;
  • Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
  • Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
  • Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan.
 
Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

Sebenarnya;
Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
 
Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.

Kunci keberhasilan dalam memaster burung Murai Batu adalah memaster burung dengan suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master (burung maskot).
 
Satu lagi yang terpenting, jangan lupa untuk selalu memperdengarkan suara-suara master tersebut secara berkala (Feedback) kepada burung Murai Batu tersebut. Supaya irama lagu yang sudah ada tidak hilang dan menjadi rusak.

Minggu, 20 Mei 2012

TIPS MERAWAT MURAI BATU MUDA HUTAN

Artikel yang sangat bermanfaat ini saya copy dari :
http://www.kicaumania.org/forums/showthread.php?45094-tips-merawat-murai-batu-muda-hutan-%28mb-mh%29
dimana Om Rifqie sebagai salah satu Moderator di Forum MB di www.kicaumania.org
beliau ini salah satu penghobi yang memiliki koleksi MB Borneo Prestasi di wilayah Barabai Kalimantan Selatan.

MURAI Batu Muda Hutan (MB MH) sering menjadi pilihan MB mania utk dijadikan sebagai bahan. Tetapi tdk sedikit yg akhirnya gagal merawatnya karena kondisi MB yg drop dan akhirnya mati. Sebenarnya ada apa dg MB MH & sulitkah merawatnya. Di sini saya ingin berbagai sedikit pengalaman merawat MB MH, tdk paling benar tapi setidak sebagai bahan perbandingan utk rekan2 yg ingin merawat murai batu muda hutaN. MB MH yg saya asumsikan di sini adalah MB Muda/Remaja yg baru tangkapan dari hutan, belum ngevoer & masih sangat giras.

Atasi Stress di Awal Perawatan
Yang hampir pasti kita temui jika mengangkat murai batu muda hutan (MB MH) sebagai bahan adalah kondisi burung dg level stress yg cukup tinggi. Walaupun pd dasarnya MB adalah termasuk salah satu burung yg mudah beradaptasi dgn lingkungannya tetapi level stress yg tinggi dpt berdampak buruk pd burung. Stress bisa menjadi status tetap atau merupakan tantangan proses adaptasi MB MH.

Secara fisiologis perubahan-perubahan akibat stress pd burung terjadi pd kelenjar adrenal ( hypertropi, kadar kolesterol menurun, sintesis kortikosteroid meningkat, kandungan asam askorbat menurun); darah (kolesterolemia, NPN meningkat, Ca++ meningkat, rasio Na++ dan K+ berubah, kortikosteroid meningkat, glukosa meningkat, heteropilia, limfopenia) & jaringan limfoid (involusi bursa fabricius, involusi thymus, level antibodi menurun) (Siegel, 1971; Freeman, 1967; Ringer, 1976). Akibat tidak langsungnya pd stress berat akan menyebabkan perilaku yg tdk normal, menurunnya nafsu makan, rentan penyakit & kematian.

Stress pd MB MH dipengaruhi oleh banyak faktor (stressor), diantaranya kelelahan, kegaduhan/suara2 yg mengejutkan, sirkulasi udara yg tdk baik, pergantian pakan, kondisi air minum, perlakuan kasar, adanya orang tdk dikenal, suhu yg tinggi.

Kelelahan
Kelelahan setelah perjalanan jauh atw sebab2 yg lain dpt memicu stes pd MB MH.

Kegaduhan/Suara2 yg MengejutkanSuara petasan, kembang api, musik yang keras, dll akan menyebabkan stress pd MB MH.





Sirkulasi Udara yg tdk Baik
Sirkulasi udara yg tdk baik di tempat kita menggantangkan MB MH dpt berakibat udara dlm sangkar bau amoniak & ini bisa berbahaya bagi MB MH.

Pergantian Pakan
Secara umum burung akan mengalami stress beberapa waktu ketika pergantian pakan yang dilakukan secara drastis. Selain itu kuantitas dan kualitas pakan juga sangat menentukan terjadinya stress pd MB MH.



Kondisi Air Minum
Kondisi air minum yg kotor atau terkontaminasi bahan lain yg berbahaya dpt memicu terjadinya stress pd MB MH.

Perlakuan kasarPerlakuan yg kasar bisa menyebabkan MB MH anda stress. Perlakuan kasar dimaksud seperti menangkap MB MH, memukul/menendang sangkar, berjalan dgn terburu-buru saat membawa sangkar, sangkar yg jatuh, sengaja tidak memberi pakan & minum, dipaksa mandi dg sprayer, dll.


Adanya Orang tdk Dikenal
MB MH biasanya akan ketakutan saat melihat orang yg tdk dikenal mendekatinya.

Suhu yg TinggiSuhu lingkungan yg terlalu tinggi dpt menimbulkan stress panas pd MB MH (heat stress). Pd saat mengalami stress panas tingkat pernafasan meningkat, burung mengalami hyperthermia yg akan menyebabkan kasus panting (terengah-engah). Stress panas dpt menyebabkan perubahan konsumsi pakan & minum. Pd kondisi suhu lingkungan yg tinggi burung cenderung mengkonsumsi air yg banyak tapi sedikit makan.


Bila ingin berhasil dlm merawat MB MH maka tak ada salahnya kita mengenali jenis stressor pd MB MH kita & mengambil langkah yg tepat pd awal perawatan utk mengatasinya.

Langkah Perawatan
Langkah perawatan MB MH sebenarnya sangat sederhana, kita hanya cukup menghindari tindakan2 yg akan menambah tingkat stressnya.
  • Gantangkan MB di tempat yg tenang, tdk sering dilewati orang, jauh dari suara2 bising atau yg bisa mengejutkannya, mempunyai sirkulasi udara yg baik & tidak terlalu panas (di atas 26derajat C) sperti di bawah atap seng.
  • Pd awal tiba di rumah bisa gunakan krodong dulu selama lebih kurang 1minggu. Berikan multivitamin pd air minum & bila dirasa perlu berikan juga antibiotic utk langkah antisipasi, karena kita tdk tau kondisi kesehatan MB yg sebenarnya pd saat kita beli. Ganti air minum & bersihkan tempatnya dari endapan vitamin setiap hari.
  • Jangan terburu2 utk mengenalkan MB MH dg lingkungan yg ramai. Hasilnya bukan MB menjadi jinak tetapi kemampuan adaptasinya menjadi lambat & yg lebih parah tingkat stressnya bisa menjadi semakin tinggi.
  • Tdk perlu tergesa2 mengajari MB MH ngevoer Berikan saja pakan kesukaan dia, sperti jangkrik, kroto, belalang, UH, UB atau yg lainnya. Berikanlah makanan dg kuantitas yg cukup & kualitas yg baik (jangkrik yg sehat, kroto segar/tdk basi, dll).
  • Jika ingin menjemur MB, jemurlah sebentar pd pagi hari.
  • Kalau ada indikasi MB kutuan, tdk perlu tergesa2 utk mengobati dg obat kutu, terlebih yg disemprotkan dg air.
  • Intinya tunggulah dg sabar sampai gejala stress hilang. Indikasinya, MB MH terlihat tenang, sehat, aktif, sorot matanya bersih & syukur2 mulai ngriwik atau ngeplong.

Mengajari MB MH makan voer (Ngevoer)
Pilih voer yg sesuai utk MB & usahakan yg mudah memperolehnya di tempat kita.

Haluskan voer & taruh didasar cawan lalu masukan kroto pd bagian atas. Pd tahap awal tdk perlu diaduk.
Setelah kira2 7 hari coba aduk kroto dg voer halus dg komposisi lebih banyak kroto daripada voernya.
Coba tingkatkan porsi voer secara bertahap setiap hari.
Setelah yakin MB mau makan voer ditandai dg warna kotorannya, baru tempatkan voer & kroto pd cawan terpisah.

Pemilihan Sangkar
Saya biasa menggunakan sangkar yg tdk terlalu besar pd perawatan awal MB MH. Tujuannya utk memudahkan mengajari MB keluar masuk sangkar ke keramba mandi.

Mandi
Pada tahap awal masukan cepuk mandi ke dlm sangkar pd pagi hari. Letakan pd posisi cepuk tdk terkena kotoran, Semprot halus MB dg sprayer, tdk perlu basah & tinggalkan saja. Lakukan setiap hari sampai dia mau mandi sendiri dlm cepuk. Sebenarnya untuk mandi kita tdk perlu mengajari, karena MB kalau sudah didis secara naluriah akan mandi sendiri.

Kalau sdh terbiasa mandi dlm cepuk, coba ajarkan masuk ke dlm keramba mandi. Saya biasa meninggalkan cukup 1 tangkringan saja & memindahkannya ke depan pintu sangkar. Biasanya dg sedikit menggusah MB akan melompat masuk keramba mandi.

Kapan MB MH mulai boleh dimandikan? Saya biasa memulainya setelah gejala stress sudah tdk terlihat lagi & yakin MB MH sudah sehat. Ada anggapan bahwa baru boleh dimandikan setelah MB ngevoer, menurut saya tdk sepenuhnya benar. Sebab saya pernah ngerawat MB MH sampai bertahun2 belum mau ngevoer.

Penjinakan
Taruh sangkar di lantai setiap kita memberi pakan/EF. Jika MB mulai tenang mulailah kenalkan dg keramaian secara bertahap. Gantang dari jauh dulu sambil setiap beberapa hari didekatkan. Utk jinak total sebenarnya kecil sekali kemungkinannya, tetapi setidaknya MB MH dpt beradaptasi & mentoleransi keramaian.

Jemur
Saya biasa mengeluarkan MB pagi2 sekali sebelum matahari bersinar & menggantangnya di tempat di mana apabila sinar matahari pertama memancar langsung mengenai MB. Pd tahap awal cukup jemur sebentar saja (sekitar 30 menit). Setiap beberapa hari terus ditingkatkan lama penjemurannya. Perlu diingat jgn menjemur MB sampai mangap & tampak terengah2, itu pertanda MB terkena Heat Stress.

Umur berapa MB MH mulai ngeplong
Tdk ada batasan pasti. Semuanya tergantung bakat MB dan pola perawatan yg tepat thd MB kita. Asal MB sehat secara fisik dan mental “Pasti Bunyi”.

PENYEBAB MB BAHAN GAMPANG MATI




SERING kita jumpai para penghoby MB mengeluh "Murai yang baru saya beli kemaren setelah dirawat 3 hari mati" atau malahan sudah dirawat sebulan dan sudah mulai bunyi tiba tiba mati tanpa sebab yang jelas.....

ini juga saya alami beberapa tahun lalu berkali kali saya membeli murai batu bahan (baru tangkapan hutan) selalu berujung dengan kematian, setelah saya perhatikan ternyata:

1. MB baru hasil tangkapan hutan cendrung mempunyai tingkat strees yang sangat tinggi.
mengapa bisa demikian, tentu saja MB yang ditangkap dengan cara paksa (dijerat/di jaring bahkan dipancing dengan mata kail ikan) akan mengalami stress sewaktu tertangkap, ditambah lagi dengan kondisi kurung yang tidak bersih (sering terlihat di pedagang pedagang yang jorok) yang terkadang menyatukan semua MB bahan dalam satu kurung kecil kotor yang tentu saja akan menambah tingkat stress MB tsb apalagi jika didalam kurung tsb terdapat MB dewasa yang akan memicu semakin tingginya tingkat stress mb mb muda di dalamnya.

2. MB tangkapan terlalu cepat dijual.
ini yang sering kita jumpai para pedagang takut MB tangkapannya mati, sehingga begitu baru di dapat MB tsb langsung dijual ke pasar burung tanpa adanya proses rawatan dan adaptasi terlebih dahulu, sehingga MB tampak aktif dan lincah begitu kita pelihara dan bawa pulang barulah terlihat MB tsb mulai menunjukan gejala sakitnya.

3. Perubahan lingkungan yang drastis dari hutan ke rumah
MB MB hutan terbiasa hidup liar dan bebas terbang begitu sampai ditangan kita MB tsb tentu saja akan semakin liar disebabkan dirinya dikurung dalam sangkar yang kecil sehingga MB akan sangat giras dan melupakan makanannya, jika ini terus berlanjut tentu saja kematian di ambang pintu.

4. Suara bising, makin menambah tingkat stress.
jangan dianggap sepele dengan suara yang gaduh, bagi mb yang baru saja kita pelihara (MB bahan) suara gaduh hampir 70% memicu tingkat stress berlebih yang tentu saja mb yang biasa dengan suara suara tiupan angin dan suara burung burung hutan akan kaget dengan hadirnya suara suara asing baginya.

5. Rawatan yang salah terhadap MB bahan
point inilah yang sangat menentukan hidup dan matinya seekor mb ditangan sang perawat, jika kita salah dalam merawat akan fatal akibatnya baik dari segi makanan, sangkar, penempatan, gangguan dari luar, faktor kebersihan dan perubahan cuaca.

6. Banyaknya penghoby yang ingin cepat cepat MB bahannya bunyi
untuk MB bahan yang baru dibeli baik dari pasar burung maupun perorangan, kita jangan berharap MB untuk bunyi dulu buang jauh jauh keinginan ini, yang paling utama adalah MB mau makan saja itu sudah cukup.

7. Terlalu berlebihan dalam merawat MB bahan
Merawat dengan serius tidak di salahkan namun berlebihan dalam merawat juga berdampak buruk terhadap MB, berlebihan yang seperti apa? yang saya maksud disini penghoby cendrung menerapkan rawatan MB bahannya sama dengan rawatan MB MB juara atau MB MB jadi... hal ini tentu saja salah, typikal MB bahan dan MB jadi tentu 100% berbeda... MB jadi biasa dimandikan 2 kali sehari pagi dan malam... tapi MB bahan tidak seperti itu coba saja mandikan malam saya yakin MB Bahan tsb akan cepat menemui ajalnya. atau MB jadi biasa di jemur 4 - 5 jam sehari maka MB bahan jangan sekali kali menjemurnya dalam waktu yang lama jika MB tsb belum bisa beradaptasi penuh, karena di alam jarang ditemui MB yang berjemur dalam waktu 4 jam tanpa henti.

8. Kurang sabar dalam merawat
inilah point terakhir yang paling terpenting.. dalam merawat mb bahan mutlak kita harus memiliki kesabaran yang besar mulai dari menghilangkan strees MB bahan, pengaturan pakan, penjinakan, rawatan harian, penanganan mabung, sigap dalam mengatasi penyakit MB, pemasteran suara, proses belajar ngeriwik/bunyi dan Gacor (hasil akhir) semuanya tentu saja bukan dalam hitungan detik.. idealnya secara umum MB bahan yang dirawat dari nol hingga jadi (jinak, gacor dan duduk) akan kita dapat setelah proses ganti bulu/ mabung ditangan kita, berapa lama? kebanyakan 8 bulan MB MB hutan akan berganti bulu baru. bahkan ada yang 1 tahun, semuanya bervariasi.

Nah jika ada MB bahan yang baru dirawat 1 atau 2 bulan sudah menunjukan hasil sesuai yang kita harapkan.....INILAH PENGECUALIAN yang perbandingannya 1 : 10

Selanjutnya dengan adanya berbagai masalah diatas.... apa yang harus kita lakukan agar MB bahan/ MB baru tangkapan hutan bisa hidup dan berbunyi di tangan kita sebagai perawatnya...

TUNGGU TULISAN SELANJUTNYA !!!!.***